Wednesday, August 17, 2016

SEORANG VISIUNER BERBAGI

RENUNGAN
LUZ DE MARÍA
AUGUST 12, 2016

SEORANG VISIUNER BERBAGI

Saudara-saudari, kita sedang berada di saat Akhir Zaman….

Disini aku ingin berbagi dengan anda semua berdasarkan kepada apa yang disampaikan oleh Kristus dan Bunda Terberkati kepadaku, bukan mengenai permintaan-permintaan Mereka.

Aku akan berbicara tentang saat cobaan-cobaan besar sekarang ini, tentang saat dari segala saat bagi angkatan ini; kita sedang berjalan melewati Pemurnian Besar atas umat manusia. Aku tidak mengatakan bahwa ini adalah akhir dari dunia ini, seperti yang sering disangka orang banyak.

Sebagai sarana Surga, aku menerima Sabda Kristus dan Bunda Maria, bukan hanya ketika aku harus menyampaikan pewahyuan-pewahyuan itu bagi umat manusia saja. Kristus juga sering berbicara kepadaku secara pribadi sehingga kini aku bisa berbagi dengan anda tentang apa yang dikatakan Kristus kepadaku.

Kita perlu sekali memperhatikan Tanda-tanda Zaman, yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini dan yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Suci, agar kita bisa selalu waspada, terbangun, terjaga, dan selalu memeriksa itu semua… Kitab Suci tidak pernah menyuruh kita untuk tidur, tidak memperhatikan, tidak memeriksa dan mengamati, tidak melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita…

Saat ini kita berada dalam sebuah pertempuran spirituil. Ada beberapa orang yang menyangkalnya --- apakah mereka itu takut kepada Kebenaran? Takut kepada realita?

Mereka menyangkal keberadaan setan di dunia saat ini, mereka menyangkal pemurnian atas dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia dalam hidupnya… dan inilah yang menjadi fondasi dimana setan dan para pengikutnya bergerak: menyangkal keberadaan setan ! hingga setan bisa menyulut kebingungan secara lebih besar lagi dan mendorong pemberontakan melawan Allah serta menerima antikris.
 Iblis membanjiri manusia dengan berbagai perkembangan baru yang menjurus kepada kejahatan, hingga membuat Gereja menjadi suam-suam kuku, melemahkan Kebijaksanaan, dan memudahkan iblis memanipulasi manusia sejak saat ini dan ke depan, meskipun antikris sendiri masih belum menampilkan dirinya secara terbuka kepada umat manusia. 

Saudara-saudari, berkali-kali Kristus telah mengatakan kepada kita bahwa perubahan-perubahan yang terjadi saat ini tidak bisa dikenali oleh manusia, karena kita hidup ditengah berbagai kultur masyarakat yang berbeda dimana segala sesuatu dianggap sebagai baik. Dan apa yang terlihat buruk adalah Gereja Kristus, yang terus menerus diserang melalui tindakan-tindakan yang tercela; meskipun aku tidak perlu menyebutkan apa saja tindakan itu, tetapi realitasnya tindakan itu semakin meningkat.

Yang menyedihkan, saat ini kita berada titik yang tidak bisa kembali (a point of no return). Kita hidup di tengah sebuah pola ancaman yang terorganisir, terkonsolidasi, terencana, dimana semua itu menuntun manusia yang tidak mau mengikuti pola ini, terpaksa harus hidup di dalam ketidak-pastian. 

Umat Allah tidak mau terbangun, tidak mau memperhatikan dan merenungkan apa yang sedang terjadi, mungkin hal ini adalah karena semangat ‘agama mingguan’, dimana umat mengira bahwa pergi ke Gereja hari Minggu saja sudah cukup untuk menjadi seorang Kristiani sejati.

Kristus dan Bunda Terberkati mengatakan kepadaku bahwa ini adalah saat dimana bukan Allah yang menuntun dunia ini. Marilah kita ingat selalu dan kita renungan kalimat ini.

Sebuah pertempuran sedang terjadi antara kebaikan melawan kejahatan. Kita hidup di tengah buah-buah (kejahatan) yang sedang dipanen oleh setan, dimana banyak orang ikut serta bergabung, secara sukarela ikut memanen buah-buah itu, tanpa merasa takut bahwa mereka telah menentang Allah, karena orang-orang modern saat ini telah diberi tahu bahwa sifat Allah hanyalah berupa kerahiman saja. (Padahal Allah adalah juga adil, dan Dia akan mengadili secara adil).


APA YANG TERJADI PADA KASIH MANUSIA KEPADA ALLAH?

‘Adegan Dante’ yang kita lihat di media massa membuat hati kita merasa nyeri. Linangan air mata tidak dapat ditahan ketika kita melihat bagaimana anak-anak dibantai, disiksa, digugurkan, diabaikan ... Kelaparan melanda banyak sekali umat manusia, penyakit tidak usah menunggu lagi, dan marilah kita bertanya kepada diri sendiri: 'Kemana kita sedang menuju?’ ketika kita melihat banyak orang yang mengejek Allah dan menyangkal Tanda-tanda Zaman.

Bagaimana bisa planet kita ini berjalan melewati saat dari segala saat seperti ini? Bumi ini, setelah ia memberikan apa yang dimilikinya kepada manusia, kini justru diserang dan dirusak oleh manusia.

Umat manusia bisa mengingat dengan sedih, betapa udara bersih dan murni yang biasa mereka gunakan dalam bernapas, tetapi saat ini udara itu telah tercemar. Sangat tercemar. Air, pada beberapa negara telah menjadi sebuah memori saja, karena cairan yang berharga bagi kehidupan itu telah habis dan sangat tercemar oleh ulah manusia.

Tidak lagi bumi ini akan bisa menabur, kecuali menabur kematian…. Kaum tua telah dianggap sebagai gangguan saja pada banyak keluarga, termasuk juga anak-anak dan mereka yang sakit dan tidak berdaya. Allah datang untuk mengambil jiwa-jiwa tak berdosa ini dan memberikan KasihNya kepada mereka dan membebaskan mereka dari perbudakan dan penyalah-gunaan oleh manusia.

Kuasa-kuasa setan telah mengumpulkan orang-orang yang terdiri atas daging dan tulang yang sengaja menginginkan agar setan saja yang menang dan berkuasa; karena setan sadar betul bahwa dirinya tidak memiliki waktu banyak yang tersisa, maka setan berusaha untuk menjerat semua orang. Sebuah saat yang terkecil sekalipun dari manusia, dimana manusia teledor, sudah cukup bagi setan untuk menjeratnya. Maka kita harus selalu waspada, berjaga, terbangun, di dalam maupun diluar musimnya. Karena itu kita tidak boleh berkata bahwa diri kita aman. Setan selalu menunggu kesempatan untuk menjerat semua orang.

Pesan-pesan telah menggugah kita, kita diberitahu akan pentingnya dan perlunya berdoa, dan kita harus mewaspadai adanya kebaikan atau keburukan, kita harus berusaha melaksanakan Perintah-perintah Allah dan kita harus ingin melaksanakan Kehendak Ilahi seperti halnya ia dilaksanakan di Surga.

APA YANG TIDAK INGIN DILIHAT OLEH MANUSIA ADALAH BAHWA SAAT INI, DIMANA KITA HIDUP SEKARANG, ADALAH SANGAT MENENTUKAN. HAL INI BUKAN AKU YANG MENGATAKANNYA, TETAPI KRISTUS SENDIRI YANG BERKATA KEPADAKU. Baik Kristus maupun Bunda Terberkati telah mengulang-ulang permintaan Mereka kepada kita dimana hal itu merupakan penjelasan dan pelaksanaan dari Sabda Ilahi.

Karena itu janganlah kita bimbang, kita harus mengetahui bagaimana cara setan menyerang manusia, agar penghalang jahat yang dahsyat yang saat ini terus memecah-belah persatuan umat manusia dengan Penciptanya, tidak bisa mendapatkan keinginannya: kejatuhan manusia.

Sebuah panggung besar telah dipasang, dimana aktor-aktor besar ditambahkan setiap saat, aktor-aktor yang dibiarkan saja oleh manusia untuk bertindak tanpa diketahui dan bahkan manusia tak bisa membela diri terhadapnya. Para aktor ini adalah orang-orang yang mempersiapkan kemunculan besar dari aktor utama: antikris. Manusia menampilkan pertunjukan dari kecerdasannya dan kecerdasan ini juga digunakan untuk membuat manusia dikuasai oleh kecerdasan dari beberapa orang ilmuwan, yang telah membaktikan hidup mereka untuk merubah perasaan manusia, membuat manusia terus menerus disulut emosinya, dan pada akhirnya manusia melaksanakan keinginan para aktor itu.

Umat manusia telah menjadi lupa bahwa semua itu akan dihakimi oleh Allah, dihakimi secara keras.

Manusia juga tidak percaya bahwa tingkah lakunya berpengaruh terhadap apa yang ada di sekitarnya dan bahkan terhadap Alam Semesta ini sendiri. Pikiran-pikiran yang baik, keinginan-keinginan yang baik, perbuatan dan tingkah laku yang baik akan bisa melipat-gandakan kebaikan itu. Demikian juga keinginan-keinginan yang jahat, perbuatan dan tingkah laku yang jahat akan bisa meningkatkan kejahatan yang semakin disebar-luaskan saat ini.

Saat ini setiap orang, meskipun mungkin mereka menyangkalnya, bisa menyaksikan dengan takjub bagaimana unsur-unsur alam ini bertindak dengan murkanya, penyakit berlipat ganda, revolusi dan peperangan tidak pernah berhenti atau menurun, serangan-serangan terjadi setiap hari sebagai akibat dari ketidak mampuan manusia untuk mengasihi sesama.

Saudara-saudari, buah dari semua peristiwa yang menyakitkan ini adalah berupa tindakan yang menjauhi Allah oleh manusia. Ketidak-taatan manusia membuat manusia berusaha lebih memuaskan kepentingan daging, yang bisa busuk, sedangkan keselamatan jiwa dipandang dengan sikap acuh tak acuh.

Bunda Terberkati mengatakan kepadaku bahwa manusia telah bertingkah laku secara biadab; Bunda Terberkati mengatakan bahwa kaum wanita telah membiarkan dirinya dijadikan sebagai obyek nafsu dan mereka justru berjalan bersama nafsu…

Manusia selalu berjuang merebut kekuasaan. Dan dengan kesedihan yang besar Bunda Terberkati menyampaikan kepadaku bahwa manusia sendiri yang telah merencanakan pembunuhan-pembunuhan massal, meski manusia itu tahu penderitaan yang diakibatkannya. Hati manusia telah menjadi beku dan tidak peduli terhadap penderitaan, mereka hanya tertarik untuk mengalahkan dan menguasai.

Kita tahu bahwa ada beberapa perusahaan besar terlibat dalam pengembangan cara-cara untuk mengendalikan cuaca dan memaksa unsur-unsur alam untuk menuruti keinginan mereka.

KRISTUS BERKATA KEPADAKU BAHWA DIA TERUS MENERUS DIMAHKOTAI DURI MELALUI BERBAGAI BENTUK MODERNISME DENGAN APA MANUSIA MAU MERUBAH HUKUM ALLAH.

KRISTUS BERTANYA KEPADAKU: “APA YANG BISA KUHARAPKAN DARI MANUSIA? APA YANG BISA KUHARAPKAN DARI MEREKA YANG MENYUAPI DIRINYA DENGAN BERBAGAI PENYAKIT DI DALAM ROH?”

Ada spekulasi mengenai siapa atau apa yang bisa menghalangi kemajuan setan. Kristus berkata kepadaku bahwa penghalang besar dari datangnya antikris adalah EKARISTI.

Itulah sebabnya Dia memanggil kita agar kita lebih memperhatikan Dia, bukan memperhatikan dunia. Dan Dia terus mengulang-ulang berkata agar kita menerima Dia secara sadar (bukan karena kebiasaan atau rutinitas saja), dengan rasa hormat, iman dan kasih.

Kristus selalu mengatakan bahwa IbuNya merupakan penghalang yang besar bagi setan. Dia mengatakan kepadaku bahwa pada waktu yang lalu beberapa perang besar telah berhenti karena pengantaraan IbuNya, yang selalu memperhatikan panggilan dari anak-anaknya. Lalu bagaimana dengan perang yang terus berlangsung saat ini, dimana Bunda Maria mengantarai kita dan mengulurkan tangannya kepada kita agar kita kembali ke jalan keselamatan.

Manusia dikaruniai dengan kecerdasan, dan manusia dipanggil untuk memeriksa perbuatannya. Manusia memiliki hukum di dalam dirinya yang berupa panggilan menuju keadaan rahmat, tetap berhubungan dengan Allah.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh. 15:5)

Kita bukanlah Allah, kita harus mencari Dia, tetapi bukan diluar diri kita sendiri, di dalam diri kita. Untuk bisa mendengar Dia dan menemukan Dia, manusia harus memandang ke dalam dirinya dan berkata dengan jelas kepada dirinya bahwa kehidupan batin bukan hanya bagi beberapa orang tertentu saja, tetapi sebaliknya, kepada kehidupan batin itulah kita semua, sebagai anak-anak Allah, dipanggil.

Saat ini spiritualitas telah berubah bentuk, karena banyak orang mengira bahwa bersikap spirituil berarti harus selalu mengikuti Misa Kudus, mengulang-ulang doanya tanpa merenungkannya, tanpa merasakan maknanya, dan kita harus tetap tinggal di dalam apa yang dianggap sebagai religiusitas, atau berpikir bahwa agar menjadi spirituil orang harus hidup dalam sebuah komunitas spirituil, atau dengan cara memisahkan diri dari orang lain atau hidup menyendiri. Sayang sekali bahwa spiritualitas tidak mendapat tempat yang layak dalam kehidupan Kristiani. Dengan sangat sedih Kristus dan Bunda Terberkati berkata kepadaku bahwa hal pertama bagi anak Allah adalah bersikap spirituil, dan yang lain-lainnya akan diberikan kepada kita.

Saudara-saudari, spiritualitas haruslah disuapi, diberi makan, bukan hanya hidup dari dalam diri manusia sendiri, tetapi pada saat yang sama ia harus memancar keluar dari pribadi seseorang ‘ad extra’, sehingga meskipun seseorang memiliki otonomi di dalam batinnya, namun di dalam interaksi dengan sesama dia harus bertumbuh demi kebaikan bersama.

Jika seseorang memiliki perasaan dan keinginan yang baik untuk mendekati Allah dan sesama, tentu saja suara hati nuraninya adalah luas, murah hati, menuntunnya bertindak dengan benar dan demi kesejahteraan sesama, mirip sebuah alam semesta kecil, dimana disitu masuklah semua saudara-saudari serta orang-orang untuk berbagi perasaan iman dan kasih, yang telah diberikan Allah kepada orang itu; bukannya menyimpan semuanya itu bagi dirinya sendiri, tetapi haruslah berbagi dengan orang lain. 

Sejauh ini ketika manusia memasuki kedalaman roh, maka inderanya, pengetahuannya, kecerdasannya, perasaannya, perbuatannya dan tingkah lakunya akan membentuk cuaca, tanah, matahari, bintang-bintang, udara dari alam semesta spirituil yang baru itu, yang dengan berbagai cara akan berusaha meluaskan kebaikan kepada orang lain, yang akan menggunakan sepenuhnya kehendak bebas manusia yang ada di dalam hati orang yang cenderung berjalan menuju kepada Allah.  

Saudara-saudari, janganlah kita hanya merasakan kebaikan saja, tetapi marilah kita menjalankannya secara penuh. Kita memiliki kemampuan, pemberian Allah, agar bisa menggunakan kecerdasan dan hati supaya digerakkan oleh roh, maka marilah kita hidup seperti yang dikehendaki oleh Allah: DI DALAM ROH DAN KEBENARAN, MENJADI PELAKU YANG MENGGENAPI KEHENDAKNYA.

Perbuatan dan tingkah laku kita membuat kita bertumbuh besar atau mengecil sebagai umat manusia.  Kristus dan Bunda Terberkati mengatakan kepada kita agar kita bisa menjadi berkat bagi saudara-saudari kita, terutama bagi mereka dimana kita tidak membayangkan bahwa mereka itu ada.

Marilah kita menjadi jiwa-jiwa silih, jiwa-jiwa adorasi, jiwa-jiwa kebaikan.

 Amin.