Friday, August 5, 2016

Holy Love, 4 Agustus 2016

Holy Love, 4 Agustus 2016

Nampak hadir seorang imam berseragam hitam putih. Dia berkata : Aku adalah St.Dominikus. terpujilah Yesus.

Dengan sesungguhnya aku berkata kepadamu, dunia akan berubah setelah perjanjian rahasia presidenmu dengan Iran. Dia telah mendorong kejahatan dengan sejumlah besar uang untuk membebaskan tawanan. Aku berkata seperti apa yang telah dikatakan oleh Surga selama ini. Kamu tak bisa berunding dengan setan. Negaramu akan mengalami terorisme yang semakin meluas pada masa mendatang. Inilah buah-buah yang busuk dari negosiasi jahat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Presidenmu ini tak pernah ragu untuk melanggar hukum dengan mempengaruhi anggota Konggres. Dia mendukung mereka yang tidak mengkritik dirinya. Janganlah kamu seperti itu.

Berdoalah rosario sebagai sarana untuk memerangi jalan keburukan yang ditempuh oleh presidenmu.

Holy Love, 4 Agustus 2016

Pesta  St. John Vianney, Cure d'Ars dan pelindung imam-imam

St. John Vianney, Cure d'Ars dan pelindung imam-imam berkata: Terpujilah Yesus (St. John Vianney berpakaian seperti pada patungnya)

Sadarilah bahwa saat ini imam-imam, sebagian besar, telah tunduk kepada rasionalisasi. Imam-imam menghabiskan waktunya untuk menyenangkan manusia lebih dahulu daripada Allah. Bahkan ada imam-imam yang melayani tujuan-tujuan yang jahat, meskipun hal itu dibungkus dengan kebaikan. Beberapa ada yang tak memiliki semangat hidup panggilan sama sekali. Ada juga beberapa imam yang baik dan berbakti, namun mereka sering dianiaya melalui sikap iri hati yang ada di sekitarnya. Sulit sekali bagi umat awam untuk menemukan imam yang mengajarkan moral yang benar, yaitu Iman Tradisionil.

Seandainya aku masih berada di dunia, aku akan menghabiskan waktuku untuk melayani pengakuan dosa bagi umat yang mengalami kebingungan dan berkompromi. Sebagai seorang imam, aku selalu mendahulukan pertobatan jiwa daripada kepentingan pribadiku sendiri. Berapa banyak imam saat ini yang berbuat seperti ini? Berapa banyak imam yang mendahulukan popularitas, uang, kekuasaan, daripada keselamatan jiwa-jiwa? Uskup-uskup hendaknya menjadi seorang pemimpin yang kebapaan, bukan seorang diktator. Setiap hidup panggilan hendaknya berlandaskan kepada Kebenaran Iman. Jika hal ini dilaksanakan maka Gereja akan bisa memberikan damai dan rasa aman seperti pada waktu dulu. Umat tidak perlu harus mencari-cari dan menemukan kembali rasa damai mereka yang palsu.