Wednesday, September 2, 2015

Renungan oleh Luz dr Maria, 10 Nopember 2014

RENUNGAN OLEH LUZ DE MARIA
10 NOPEMBER 2014




Saudara-saudari, yang menyatu didalam damai Kristus dan berada dibawah perlindungan mantel dari Bunda kita, serta yang berseru memohon kepada Roh Kudus, saya membagikan renungan ini kepada anda semua:

Didalam pesan-pesan yang terakhir ini, baik Kristus maupun Bunda Terberkati telah menyatakan bukan saja melalui panggilan-panggilan ini, tetapi juga kepada saya secara pribadi, adanya sebuah urgensi bagi manusia agar tidak terlalu memperhatikan tubuh jasmaninya saja, tetapi agar manusia sadar bahwa dirinya memiliki tubuh rohani yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari pada tubuh jasmaninya.

Tepat pada saat kita bergerak, roh kita membutuhkan makanan dan kekuatan melalui keinginan kita, dan keinginan ini hendaknya selalu mengarah kepada Allah, karena kini sedang terjadi sebuah pertempuran spirituil yang sengit untuk merebut jiwa-jiwa. Kita tahu bahwa kebaikan itu ada dari mana kita berasal, namun kejahatan juga ada, yang memiliki kekuatan yang diberikan oleh mereka yang mempersiapkan kedatangan antikris dan mereka memiliki segala sumber daya untuk memanipulasi pikiran manusia dengan berbagai cara, bahkan merubah keadaan psikis manusia... Untuk itu kita perlu berdoa lebih banyak lagi, dan tetap menjaga suara hati nurani kita pada tingkatan yang tertinggi, didalam kesatuan yang erat dengan Keilahian.

Namun apa yang sedang terjadi di sekitar kita?

Banyak sekali saudara-saudari kita yang hanya memikirkan dunia mereka sendiri, seolah sebuah keberadaan yang tidak pernah berubah, dan hal itu terus dilakukan mereka, dan mereka mengira bahwa segala sesuatu yang dinyatakan disini tidak akan terjadi.

Terlalu banyak orang yang mengira bahwa apa yang mereka lihat atau dengar di media massa tidak ada hubungannya dengan mereka. Segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka tidak berpengaruh apa-apa terhadap diri mereka.

Saudara-saudari : Waspadalah !!!

Kita hidup di sebuah alam semesta yang berkembang dan tidak akan berhenti demi kita. Kita semua adalah bagian dari alam semesta ini, maka sesuatu yang baik atau kurang baik akan memainkan peranannya dalam kehidupan kita. Kira harus berpikir seperti ini karena kita musti mengikuti pesan-pesan dari Surga dan kita ingat bahwa diri kita tidaklah dikecualikan dari aturan yang ada, manusia itu selalu mengikuti trend yang terbaru dalam berbagai bidang... namun bagaimana halnya dengan roh? Dimanakah roh? Unsur kedekatan disingkirkan, ia tertutup oleh berlalunya berbagai peristiwa yang bertujuan untuk mengurangi ketidak-hadiran Allah, namun unsur kedekatan ini dipulihkan kembali didalam diri makhluk oleh suara hati nuraninya.

Seluruh umat manusia haruslah menjadi sebuah bangsa baru yang merupakan anak-anak Allah, dengan keinginan untuk menggenapi pelaksanaan Sabda Kristus, bertindak selaras dengan kasih persaudaraan kepada sesama. Kristus dan IbuNya yang terberkati memanggil kita untuk mengenal Mereka, bukan bersipa pasiv, melainkan bertindak dan berjalan di jalan yang benar dan dengan demikian kita menjadi makhluk yang dipenuhi dengan Roh Kudus, Pemberi Sabda Ilahi dan berjalan kepada kesaksian dimana kita semua dipanggil, didalam roh dan kebenaran.

Kita semua tahu bahwa pikiran mempengaruhi tindakan atau reaksi manusia. Pikiran yang positiv mempengaruhi realita serta arah hidup ini. Begitu juga dengan pikiran yang negativ.

Suara hati nurani memegang kendali dan memiliki keberanian untuk melacak realitas setiap orang, melepaskan emosi dan pikiran kepada hal-hal yang datang kepada kita.

Saudara-saudari, segala sesuatu yang kita inginkan sangat dipengaruhi oleh cara kita memutuskan untuk menjalani hidup ini. Dan karena itulah kita tidak percaya bahwa apa yang dinyatakan oleh Surga akan digenapi. Pertama, kita telah berhenti mempercayai Allah, kedua, karena kita telah mengurangi campur tangan dan kuasa yang diberikan Kristus kepada IbuNya untuk menuntun GerejaNya, dan ketiga, karena kita tidak mendengarkan suara hati nurani kita.

Umat manusia merasakan bahwa perbuatan dan tindakannya selaras dengan saat dari angkatan ini dan mereka mengatakan bahwa perbuatan dan tindakan itu adalah benar dan selaras dengan evolusi gender manusia, manusia terbawa oleh arus egonya sendiri, dan melewati sebuah saat kebebasan menuju keadaan tak bermoral, dan inilah yang dikatakan sebagai kehidupan normal oleh angkatan ini.

Tak ada apapun yang bisa diperoleh jika tanpa pengetahuan, namun jika kita tidak tahu bagaimana kita percaya tentang apa yang akan terjadi? Surga tak akan mau berbicara kepada makhluk yang tak memiliki kapasitas untuk memikirkan jalan hidupnya.

Saudara-saudari, kekejaman terhadap Karunia Kehidupan nampak dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa terkejut, dan dalam penelitian baru-baru ini pada beberapa universitas di USA, yang dilakukan oleh beberapa organisasi prolife (yang mendukung kelangsungan kehidupan), dan diterbitkan dalam koran digital The College Fix, melaporkan apa yang terjadi pada beberapa universitas seperti misalnya Minnesota, Florida dan  Ohio, dimana kaum muda ditanya mengenai aborsi dan ‘aborsi setelah melahirkan’, hasilnya cukup mengejutkan, ketika para mahasiswa itu menunjukkan lebih memilih untuk membunuh bayi-bayi baru lahir itu dan lebih banyak lagi pada anak-anak berusia 4-5 tahun, karena, menurut survey itu, pada usia itu anak-anak itu masih belum menyadari dirinya sendiri. Apa yang akan kau lakukan jika salah satu dari anak-anak itu yang berusia antara 4-5 tahun adalah anakmu sendiri dan mereka (para mahasiswa itu) diminta untuk membunuhnya?

Kesalahan pengertian ini muncul dari sebuah realitas yang memalukan karena tidak adanya suara hati nurani. Kristus dan IbuNya memanggil dan mengajari kita karena mendidik diri kita akan dijiwai oleh apa yang diabaikan dan pengetahuan itu akan membuat manusia menjadi peka terhadap dirinya dan terhadap lingkungannya. Manusia harus berhenti meniru perbuatan orang lain dan harus merasa yakin akan tingkah laku dan perbuatannya sendiri. Adalah penting untuk mengenal Allah secara mendalam, untuk mengasihi Dia dengan sungguh, dan hal itu tidak cukup hanya dengan mengikuti Misa hari Minggu saja.  

Jika anda mengenal Allah, anda akan mengenal Pengadilan IlahiNya, panggilan-panggilanNya yang terus menerus, dan anda akan mengerti alasan dari IbuNya memberikan tuntunan di Fatima untuk menghindarkan angkatan ini  berakhir, dan umat manusia akan melaksanakan permintaan-permintaan dari Bunda Terberkati demi kebaikan seluruh umat manusia yang selaras dengan ajaran-ajaran Kristus.

Di saat kegilaan sekarang ini, disaat-saat kebodohan dan pergulatan ini, saya percaya untuk menyelamatkan manusia Allah, yang tinggal didalam setiap makhluk manusia. Terima kasih kepada mereka yang berjuang untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, karena di saat yang tersisa ini, seperti yang dikatakan oleh Bunda kita : sedang berkumpullah semua anak-anaknya, dengan berbagai cara, dan Perjanjian Kasih yang besar menjadi tanda ke arah mana kita dipanggil, sejak dicetuskannya Fiat Penciptaan dulu.

Ketika Bunda Terberkati memanggil kita untuk mempersembahkan diri kepada Hatinya Yang Tak Bernoda, secara individu dan pribadi, terutama semua saudara-saudari yang tetap berada didalam kelompok-kelompok doa serta yang lainnya, dan hal itu adalah baik, kecuali bahwa konsekrasi itu muncul didalam makhluk melalui tindakan-tindakan mereka, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan.

Meskipun memang benar bahwa Allah itu adalah yang paling akrab, benar dan transenden, namun benar juga bahwa kebahagiaan kita itu adalah didalam dri kita, didalam kebenaran kita, yang ada didalam diri kita, dan yang menerangi jalan.

Saya mengutip ucapan St.Agustinus :”Allah tidak meminta sesuatu yang tidak mungkin, namun ketika Dia mengirimkan apa yang dikirimkanNya, Dia mengundangmu untuk melakukan apa yang tak bisa kau lakukan dan Dia akan menolongmu sehingga kamu bisa melakukannya.”

Yang paling penting saat ini adalah Kasih Persaudaraan. Tanpa hal itu kita bukanlah apa-apa dan tak ada artinya apa-apa. Kebenaran dan keutuhan persaudaraan adalah mutlak harus dilanjutkan, namun jika jalan yang dilewati seseorang tidak benar maka jalan itu menjadi sulit dilalui dan jalan dari saudara-saudari kita menjadi semakin sulit juga, seperti yang dikatakan oleh Bunda Terberkati pada pesannya yang terakhir. Saat ini kita tidak berjuang bagi apa yang kita inginkan, secara pribadi, namun bagi apa yang diminta oleh Surga atas diri kita. Kita tidak berarti apa-apa jika kita hidup dengan ego kita yang paling besar, jika kita tidak melakukan apa yang kita inginkan demi kebaikan saudara-saudara kita, dan hal itu tidak akan bisa maju. Ia tidak akan bisa maju jika kita menaruh salib lainnya pada saudara kita. Jika kita ingin tetap berada di jalan ini, ke arah mana kita dipanggil, maka ego kita harus dihentikan, sehingga kita menjadi satu didalam Roh dan Kebenaran.

Kita hidup di saat-saat ini, marilah kita berjuang dan memanfaatkan saat-saat ini sehingga suara hati nurani akan tetap hidup dalam setiap perbuatan dan tindakan yang kita lakukan. Manusia akan dihentikan oleh Tangan Yang Maha Kuasa, sebelum dia memusnahkan dirinya sendiri dalam tingkatan global.

Bunda Terberkati mengatakan kepadaku adanya sebuah penyakit yang akan menyerang sistem syaraf dan sistem kekebalan tubuh hingga menimbulkan gejala pada kulit, dimana kita diminta untuk memanfaatkan daun nettle dan tanaman ginkgo.

Saudara-saudari, Rumah Bapa selalu mengalir dengan kasih kepada seluruh umat manusia dan memperingatkan manusia sebelum peristiwa-peristiwa terjadi. Janganlah tidak peduli
akan segala sesuatu yang dikatakan oleh Surga.

Amin.

Luz de MarĂ­a, November 10, 2014

Catatan :

To obtain more information regarding the medicinal plants that the Blessed Virgin Mary has given for the cure of the disease that will attack the nervous and immune systems, we suggest the following links in the internet:

GINKGO   http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/spanish/druginfo/natural/333.html
http://www.botanical-online.com/medicinalsginkgo.htm
ORTIGA   http://www.botanical-online.com/medicinalsurticadioicacastella.htm

http://www.ecoagricultor.com/2013/02/la-ortiga-y-sus-propiedades-medicinales/