Thursday, June 11, 2015

Pesan Holy Love 4 Juni 2015

Pesan Holy Love 4 Juni 2015
Didalam lingkungan religius, mengkompromikan Kebenaran telah menuntun kepada kesesatan dan kemurtadan, yang mengakibatkan hilangnya jiwa-jiwa
“Aku adalah Yesusmu, yang lahir menjelma.”
“Pada hari-hari ini, hati dunia berada jauh dari Kehendak BapaKu. Api Penyucian serta neraka dipenuhi dengan jiwa-jiwa yang hidup seturut keinginan mereka sendiri dan tidak mematuhi Sepuluh Perintah Allah. Namun ketika Surga campur tangan, seperti halnya melalui penampakan di tempat ini, ia ditanggapi dengan sikap skeptis dan penentangan.”
“Jiwa-jiwa tak bisa dengan gegabah menentukan jalan keselamatan mereka sendiri. Jalan itu telah diberikan kepada mereka melalui Perintah-perintah dan melalui Holy Love. Hati dunia ini berusaha keras menciptakan aturan-aturan mereka sendiri, dimana yang utama bagi mereka adalah ‘Lakukanlah apa yang baik bagi dirimu sendiri’. Segala ambisi didasarkan kepada kasih akan kekuasaan, uang dan popularitas; namun kesalahan yang besar adalah bahwa ambisi itu tidak dipahami sebagai ambisi yang murni – namun hanya sebagai motiv perbuatan yang sah.”
“Jika kamu memiliki para pemimpin yang secara bebas mengkompromikan Kebenaran, maka semua orang yang mendengarnya akan segera menjalani kehidupan penuh kebohongan. Didalam lingkungan religius, mengkompromikan Kebenaran telah menuntun kepada kesesatan dan kemurtadan, yang mengakibatkan hilangnya jiwa-jiwa. Tahukah kamu mengapa saat ini Hati KudusKu menjadi Hati Yang Sangat Bersedih?”
“Disini kamu telah diberi banyak benda-benda sakramental – medali, Rosario the Unborn, minyak yang khusus, dan lain-lainnya. Hari ini Aku memintamu untuk memiliki sebuah lencana yang dibuat seperti lencana Hati Kudus, namun dengan gambar HatiKu Yang Sangat Bersedih. Ia akan berfungsi sebagai pengingat dari penyalah-gunaan kekuasaan serta kompromi terhadap Kebenaran yang banyak terjadi didalam hati dunia saat ini. Didalam sarana pengingat ini, terdapat perlindunganmu terhadap berbagai penyalah-gunaan itu.”
Maureen: Dia menunjukkan kepadaku kedua sisi dari lencana itu. Dia tersenyum dan kemudian pergi.